Thursday, May 2, 2013

Rasa Sepunya

Saudaraku, telah lama kusandarkan ukhuwah kita pada Allah. Dengan harapan akan berpanjangan. Dengan setiap asa dan nyawa ku berdoa akan diciptakan rasa sepunya. Meskipun lalang menerbangkan benih dilarut malam namun aku berlarut-larut mencari dirimu. Dengan rasa terdalam kumohon engkau tetap tinggal diruang hatiku kini dan selamanya kerana ukhuwah kita bukan kerana nama tapi kerana ingin kekal hingga ke syurga.

Tatkala engkau memeluk diriku dan mengharap sebahagian asa diriku kupindahkan padamu sesunguhnya doa-doa itu sudah lama terukir dengan tulus dengan harapan rasa sepunya tersemat dalam hatiku dan hatimu. Tatkala tanganmu menggenggam tanganku dan tangisan air matamu mengalir membasahi bahuku. Rasa sepunya lantas mengayunkan tangan memeluk dirimu dan berkata : La Tahzan, Innallaha Ma‘ana sepertimana Rasulullah S.A.W. menguatkan keyakinan Sahabatnya yang tercinta iaitu Abu Bakar R.A diruang persembunyian itu.

Aku bertatih dalam setiap langkahku, Menelusuri jalan-jalan malam ukhuwah kita, Dan menghabiskan waktu mnguis pasir dengan kaki kecil kita, Sesungguhnya saat ini aku sedang tenat, Dengan perasaan yang melankolis, Berusaha menuai makna, Tentang tangisku dan tangismu, Dalam ruang yang menyejukkan hati, Meskipun derita merajai kita.

Saudaraku… Serentak tubuhku bergetar, Mendengar keluhan dalam hatiku, Yang ingin bersenda denganmu, Satu per satu…

Seringkali…Aku melihat kegalauan kalian kita penelitian ini, Di jalan yang tak berujung bagi mata, Namun berpuncak bagi hati yang merindu syahid.

Saudaraku… Seandainya tubuhmu sedang berada di sini, Inginku peluk dengan sangat erat, Sehingga aku bisa menghapus peluhmu, Dan menata guratan wajahmu menjadi senyum.

Namun… Aku hanya bisa menjamahmu dalam doaku, Yang tidak terlalu panjang, Saudaraku… Jika kau perlu, aku ingin meminjamkan nafasku, agar kau tak lagi pengap dalam pedihnya kekecewaan Atau Kupinjamkan tanganku, Untuk mendorongmu dikala kau melemah, Bahkan mengangkatmu dari jurang keraguan, Ketika sesekali perjalanan terjal ini, Menjatuhkan hatimu dalam luka dan ragu

Demi Allah aku melihatnya, Puncak itu semakin mendekat. Aku ingin… Kita bisa bersenda gurau pada hari akhir.







1 comment:

Anonymous said...

sahabat terbaikku... jika MAUT merupakan noktah kepada ukhwah kita di dunia, h=ku pohon pada Ilahi agar dipanjangkan ukhwah kita hingga ke syurga... tidak akan ku bersedih mahupun berdukacita andai kau pergi mendahului ku kerana pergimu sebagai seorang mujahid yang berperang dgn ujiaan yang Allah swt takdirkan padamu tanda kasih sayangNya padamu wahai sahabat...malahan aku akan berbangga dan bersyukur kerna bersahabat dgn seorang mujahid kecintaan Allah... doakan selagi kau masih ada waktu dan peluang utk berada di bumi Allah ini adalah "TERUSKAN BERJUANG dan berbuat KEBAIKAN selagi kau TERDAYA"... dan aku tetap menyokongmu dalam apa jua kebaikan yg kau lakukan... izinkan aku menjadi sahabatmu sehingga ke akhirnya... dan kasihku padamu kerna imanmu padaNya... inshaaAllah, kasihku padamua adalah sehingga ke akhirnya... Smga Allah mempermudahkan segala urusan mu..
AKU YANG MENGASIHIMU...