Wednesday, November 11, 2009

Come On

Come on my sweetheart,
Let's adore one another,
before there is no more,
of you and me,
A mirror tells the truth,
Look at your grim face,
Brighten up and cast away,
Your Bitter smile,

A generous friend,
Give lifes for a friend,
Lets rise above this,
Animalistic behavior,
And be kind to one enother,

Once you think of me,
Dead and gone,
You will make up with me,
You will miss me,
You may even adore me,

Why be a worshipper of the dead,
Think of me as a goner,
Come and wake up now,
Since you will come,
And throw kisses,
At tombstone later,
Why not hive them to me now,


This is me,
That same person,
I may talk too much,
But my heart is silence,
What else can i do,
I am condemned live this life,
Spite darkens friendships
Why not cast away,
Malice from our heart..

Monday, November 2, 2009

Ujian HidupKu

Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (maksudnya),

“Tidaklah menimpa seseorang yang beriman itu mengalami rasa sakit yang berpanjangan, kepayahan, penyakit dan juga kesedihan, bahkan sehinggakan kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya.” (Hadis Riwayat Muslim, no. 2573)

Daripada hadis ini menunjukkan bahawa kesusahan, kepayahan, kesakitan, dan juga kesedihan akan menjadi suatu medan penghapus kepada dosa-dosa yang ada padanya. Apa yang tersebut adalah menunjukkan betapa sifat Maha Kasih-sayang Allah subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-hambanya.

Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam, “Beritahulah kepadaku tentang penyakit-penyakit yang menimpa kami ini, apa yang kami perolehi darinya?” Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Pengampunan dosa-dosa”. Ubay bin Ka’ab berkata, “Sekalipun penyakit itu sedikit?” Beliau bersabda lagi, “Sekalipun sebuah duri dan yang lebih kecil lagi...”.” (Hadis Riwayat Ahmad, 3/23)

Silih berganti ujian datang menguji iman dihati,
Ya Allah kuatkan hati hambamu,
aku selalu lemah dalam menghadapi UjianMU.
Tunjukkan padaku bahwa ada kebaikan dalam setiap ujian yang bepanjangan..
aku perlukan pertolonganMu ya Allah.

Pengajaran berharga

1.There are two kinds of people in this world: those who are looking for a reason and those who are finding success. Those who are looking for a reason always seeking the reasons why the work is not finished. And people who find success are always looking for reasons why the work can be completed.

2.Courage is going from failure to failure without losing enthusiasm.

3.Smile is the shortest distance between two people.

4.o make mistakes is human; to stumble is commonplace; to be able to laugh at yourself is maturity.

Hidup menjadi bermakna

Hidup menjadi bermakna, sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merosakkan, merosakkan dirinya dan merosakkan orang lain.

Manusia adalah makhluk psikologis yang menganut suatu makna. Dalam psikologi komunikasi ada ungkapan world don’t mean, people mean; kata-kata itu tak memiliki makna, manusialah yang memberi makna. Manusia adalah makhluk yang mampu memberi makna terhadap objek. Objek yang sama mungkin diberi makna berbeza-beza oleh orang yang berbeza. Senyum biasanya dimaknai sebagai keramahan, tetapi bagi orang yang sedang sakit hati kepada seseorang, maka senyuman orang itu boleh dimaknai sebagai penghinaan atau ejekan. Senyuman ibu tiri sering dimaknai buruk oleh anak tiri, berbeza dengan persepsi anak kandungnya. Senyuman yang sama berdampak menyejukkan bagi seseorang, dan mungkin berdampak menyakitkan bagi seseorang yang lain. Apa makna sesuatu bergantung kepada persepsi tentang fungsi dari sesuatu itu. Mata dipandang bermakna jika berfungsi untuk melihat, telinga dipandang bermakna jika berfungsi untuk mendengar,kereta dipandang bermakna jika berfungsi sebagai kendaraan, suami dipandang bermakna oleh isterinya jika ‘berfungsi’ sebagai suami, perdana menteri dipandang bermakna oleh rakyat jika berfungsi sebagai pemimpin. Begitulah seterusnya segala sesuatu, tingkat bermaknanya bergantung kepada tingkat fungsinya

Manusia hidup di muka bumi memiliki berbagai fungsi, bagi dirinya, bagi keluarganya, bagi masyarakatnya, bagi bangsanya, bagi dunia dan bagi alam sekitarnya. Ada orang yang merasa dirinya bermakna tetapi tidak dipandang bermakna oleh orang lain,sebaliknya ada orang yang merasa dirinya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa,tetapi orang lain sangat menghormatinya.

Ada orang yang tinggal berada dalam suatu lingkungan dalam waktu yang lama, tetapi kehadirannya tidak berpengaruh apa-apa bagi lingkungan masyarakatrnya maka ia tidak dipandang bermakna, hadirnya tidak membuat genap, dan kedatangannya tidak membuat ganjil. Sebaliknya ada orang yang hanya melintas sebentar dalam kehidupan masyarakat, tetapi karena kehadirannya membawa perubahan besar kepada tatanan masyarakat maka sepeninggalan orang tersebut namanya masih selalu disebut, gagasannya masih selalu didiskusikan, pendapatnya masih selalu dirujuk orang. Waktu yang sebentar tetapi fungsional dalam membawa perubahan, maka kehadiran sebentar itu dipandang sangat bermakna, sehingga mungkin nama orang itu diabadikan dalam nama jalan atau banggunan, atau bahkan banyak bayi lahir yang kemudian diberi nama dengan nama orang itu.

Hidup menjadi bermakna sangat erat hubungannya dengan pandangan hidup yang dianut. Jika seseorang memiliki pandangan hidup (way of life) yang benar, maka peluang untuk membuat makna dalam hidupnya sangat terbuka. Sebaliknya pandangan hidup yang keliru akan membuat keliru juga dalam mengambil keputusan yang akan berakhir bukan saja hidupnya menjadi kurang atau bahkan tidak bermakna, tetapi ada kemungkinan justeru merosakkan, merosakkan dirinya dan merosakkan orang lain. Pandangan hidup dipandu oleh konsep budaya dan oleh keyakinan agama. Budaya yang tinggi akan melahirkan makna penting dan besar, budaya yang rendah akan melahirkan makna yang rendah pula. Keyakinan agama yang lurus akan melahirkan kehidupan yang benar-benar bermakna, sementara akidah agama yang keliru atau sesat akan menyesatkan penganutnya pula dan berhujung pada kehadiran yang tak bermakna atau bahkan merosakkan.