Sunday, January 26, 2014

Bingkisan Rindu : Buat Ikhwah Fillah.





Ikhwah fillah, sudah lama blog ini tidak mencoret kata juga menguntaikan bicara. Kali ini saya tujukan penceritaan bingkisan kenangan buat teman-teman saya yang berada di Indonesia dimana pun mereka berada di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Jawa dan dimanapun kalian berada. Buat kalian, Asri Gunawan aktif dengan team nasyid New Kahfi (Medan), Adjie yang sedang aktif dengan team nasyid The Adam (Medan), Zulmy Erwinsyah yang aktif dengan group Sigma (Riau), Agus Santoso aktif dengan aktiviti kepartiannya PKS (Kalimantan), Muhammad Arif dan Alimansyahuri Zein yang tidak lagi mendengar kabar dan aku aku masih disini biasa-biasa sahajaSekali lagi, aku bukan ahli hadist. Tetapi aku ingin menyampaikan satu sabda Rasulullah yang satu ini. Ukhuwah yang kita rajut sekian lama disana mengingatkanku akan sebuah Sabda Rasul SAW : 
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal kasih sayang, kecintaan dan kelemah-lembutan diantara mereka adalah bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggotanya yang sakit maka seluruh tubuh juga merasakan demam dan tidak bisa tidur.” (Muttafaqun ‘Alaih dari al-Nu’man)
Yah, ukhuwah ini benar-benar indah, luar biasa. Bertemu kerana Allah, berpisah kerana Allah, saling mencintai kerana  Allah dan doa-doa kepada Allah begitu terasa menyentuh sanubari walaupun sang pasangan sahabat tak tahu apa yang didoakan sahabatya. Namun setiap kata yang tertulis dipesanan singkat itu membuat gementar hati, rindu akan indahnya nasihat dan pertemuan-pertemuan itu. Hanya Allah yang tahu sampai kapan dan dimana kita bertemu. Ah, indahnya sebuah ukhuwah yang benar-benar dilandasi cinta kepada-Nya. Indah, saling berbagi walau hanya dengan tanda titik dua dan kurung tutup @ :) . Namun semuanya terasa, terasa sekali.


Pernah kudefinisikan ukhuwah hadir kerana seringnya berinteraksi, sehingga semakin mengenal dan memahami atau kerana lapang dan dalamnya hati dalam memahami atau seorang memahami dan membantu saudaranya dengan hati yang lapang dan ikhlas. Ternyata itu semua bukanlah ukhuwah itu sendiri, lalu apa itu ukhuwah?
"Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana (AL ANFAL: 63)

Untuk setiap ukhuwah-ukhuwah yang telah kita bina. Ini bukan bait-bait puisi, bukan pula kisah melankolis bak kisah sinetron yang didramatisir. ini tentang kita, ukhuwah yang telah terbina. cukuplah waktu yang telah kita lalui bersama, menjadikan sebuah keterikatan hati diantara kita semakin elok saja.

Saudaraku, banyak hal yang telah kalian ajarkan padaku. tentang cinta yang tak bersyarat, tentang ketelatenan dan kesabaran. ketulusan hati dan keikhlasan. kalian ajari aku apa erti kebersamaan, membina ukhuwah tanpa dalih kepentingan. terkadang ada luka yang tersayat, tapi memaafkan menjadi pilihan kebaikan. senyuman dan pelukan kasih sayang, yang akan terus dirindukan untuk sebuah ukhuwah tanpa cacian apalagi sebuah ghibahan.

Untuk episode yang bersama, menyatukan visi dan karakter yang berbeza. sungguh pembelajaran yang luar biasa. ketika perbezaan pandangan bukan meninggikan keegoan menjadi sebuah momentum yang menantang. ketika mencari solusi mengutamakan kebersamaan. menjauh dari kata perpecahan.

Ku mohonkan maaf atas segala khilaf yang telah berlalu, pada setiap prasangka yang menyakitimu. pada setiap kata yang melukai hati-hati itu. sekali lagi, maafkan ana ya Ikhwah fillah. atas kezoliman-kezoliman yang telah berlalu. mungkin terkadang ada cemburu yang melukaimu, mungkin ada keisengan yang menjengkelkanmu, dan banyak kemungkinan lainnya yang menguras airmata kerana kecewamu padaku.



Dan kini aku semakin sedar. Waktu akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. bila sekarang kita masih bisa bersama, bertemu berjumpa, merasakan hangatnya pelukan kasih sayang, memandang dengan penuh keteduhan. Namun kini, perpisahan itu telah menjadi sebuah pasti. Berpisah menuju sebuah titik selanjutnya menuju gelombang kehidupan yang lebih menantang, lebih berat dan menguras kerja fisik dan hati kita. mungkin tegur sapa hanya lewat suara, dunia maya saja, atau pesan singkat semata. namun yang kuharapkan, jangan ragu untuk mengirim doa-doa indahmu padaku...

Teruskan perjuangan kalian saudaraku, jangan berhenti, meskipun berat jalan yang akan kita lalui. tetaplah seperti sekarang saudaraku. bersama semangat dengan cita tertinggi, bertemu dengan yang dinanti, Robbul Izzati. jangan biarkan iman melemah, kuatkan dan bertahanlah. untuk sebuah ukhuwah yang didasarkan atas iman, kerana islam. mungkin kita tidak sedang bersama nantinya sungguh momentum-momentum bersama kalian tak ingin kulupakan. kini mungkin kita tak saling membersamai, medan juang kita akan berbeza apalagi serupa, namun tujuan utama kitalah yang membuat kita tetap beriringan, meskipun jasad tak saling berdekatan. 

Tampaknya mungkin berlebihan, namun ikhwah fillah, ingatan bersama kalian sangatlah indah. hingga ketika kutuliskan kata demi kata inipun rindu itu sudah begitu menguat. Untuk ukhuwah yang telah kita bina. Ya Rabb, kumohon sayangi mereka, mudahkanlah perjuangan yang masih terasa sulit, kuatkanlah pundak yang masih merasa berat, sempurnakanlah ikhtiar mereka, cukupkanlah segalanya.