Wednesday, December 12, 2012

Kehilangan Jejak

Segenap penjuru hari ini penuh bunga. Harumnya menyergap sampai ke langit. Wanginya keluar menyeruak diantara tawa bahagia. Ketika sebuah pengharapan Engkau penuhi. Terpekur aku disisi kaki-ertiMu. Merenungkan akan kebesaran kuasa-Mu. Engkau Ya Illahi memberikan waktu dan kebahagiaan menjawab semua dupa harum doa dan pengharapan

Apalah aku ini ya Illahi….. Engkau manjakan aku dengan limpahan berkat-Mu. Mampukah aku untuk mengucapkan syukur pada-Mu ? Jangan izinkan nafsuku untuk membawaku ke lubang pengkhianatan kepada-Mu. Berkat-Mu yang melimpah. Jawab-Mu akan doaku.  Serta-Mu akan hidupku.  Adalah berkat yang aku syukuri.

Illahi …..Hari ini aku bersimpuh dihadapan-Mu.  Mohon ampun akan doa-doaku yang terhampar sampai dipangkuan-Mu. Mengucap syukur untuk hari-Mu yang indah. Biarkan rongrongan nafsuku terkubur bersama berkat-berkat-Mu. Adalah kemuliaan-Mu yang aku besarkan.  Engkaulah Illahi yang aku sembah.  

Pagi ini aku bangun dengan sejumlah pertanyaan: Mahu dibawa kemana hidupku ini 5 tahun atau 10 tahun mendatang? Bukan aku tidak bersyukur akan kehidupanku yang sekarang. Aku sangat mengucap syukur Allah memberikan aku hidup yang baik. Hanya sahaja aku merasa terbeban untuk bangun pagi. Kerana kalau bangun pagi, seharusnya aku harus terpaksa kerja lagi.

Aku pun tidak tahu apakah aku masih dapat melihat jejak kaki ku sendiri atau jejak kesyukuran atau berjalan sendiri. Tapi, yang aku jalani sekarang ini sepertinya bukanlah impian aku. Malah, aku selalu enggan untuk bangun pagi. Seperti yang aku katakan, bangun pagi aku pasti harus kerja. 

SAHABAT..
Hidupmu terasa menyebalkan? Rasanya hampa? Atau mungkin pekerjaanmu terasa memuakkan? Ingin keluar tapi beban hidup masih menghantuimu? Mungkin kehidupan cintamu hanya membuatmu terluka saja? Rasanya mau sendiri saja tapi takut kesepian?

STOP!
Berhentilah mengeluh.

STOP!
Berhenti berkesah.

STOP !
Berhenti memberi alasan.
Kerana keluh, kesah dan alasan adalah ciri-ciri pecundang (LOSER)
Jadi bukankah lebih baik disyukuri sahaja daripada disesali?
Bukanlah lebih baik tersenyum daripada bermasam muka?


Bersyukurlah
Setidaknya kerana hari ini kau masih mampu bernafas
Setidaknya kerana hari ini kau masih mampu melihat
Dan setidaknya Kerana hari ini kau masih mampu bersyukur
Jangan KEHILANGAN JEJAK

Tuesday, December 11, 2012

Memoir 11 December 2004





Petang itu langkah kaki kehilangan jejak, awan tak langit menjingga. Saat mendung tak mahu beranjak, hati pun kelabu. Ketika bahagia dan tawa memenuhi ruang engkau pergi di pangkuan duka, seakan mata pun tak mampu menahan air mata, kerana engkau permata. 

Camar tak mahu lagi pulang saat kaki menguis pasir pantai di kaki gerimis, rindu padamu tak tertanggung,  saat engkau menderita dan tak mahu melihat yang lainnya berduka. Namun pemergianmu itu suatu yang tak mampu kulukiskan. Kau yang temaniku, Kau yang membuatku ingin memeluk rindu, Kau pun yang membuat  hati ini pilu, Terbalut luka sendu.

Ku masih teringat permintaanmu pada Tuhan..
Engkau meminta kepada Tuhan untuk menyingkirkan penderitaanmu, Tuhan menjawab TIDAK, itu bukan untuk Ku singkirkan, tetapi agar engkau mengalahkannya.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk menghadirkan kesabaranmu, Tuhan menjawab TIDAK, kesabaran adalah hasil dari kesukaran, itu tidak Ku hadiahkan, itu dipelajari.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk memberimu kebagiaan, Tuhan menjawab TIDAK, Aku memberimu berkah, kebahagiaan adalah bergantung padamu.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk menjauhkanmu dari penderitaan, Tuhan menjawab TIDAK, penderitaan itu menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu mendekat kepada Ku.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk menumbuhkan Imanmu, Tuhan menjawab TIDAK, kau harus menumbuhkan sendiri, tetapi Aku akan memangkas dan merapikannya untuk membuatmu berubah.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk memberimu segala hal sehingga aku dapat menikmati hidup, Tuhan menjawab TIDAK, Aku akan memberimu HIDUP sehingga kau dapat menikmati segala hal.

Engkau meminta kepada Tuhan untuk dapat membantumu mengasihi orang lain seperti Tuhan mengasihiku, Tuhan menjawab YA, akhirnya kau dpt mengerti…….
 

Semoga dirimu tenang bersemadi, dan cepat kita bertemu kembali di syurga. Gumpalan-gumpalan asa. Terterpa hembusan duka. Rasa jiwa raga tak kuasa. Menahan gejolak yang membara. Jeritan dan rintihan pilu. Bagaikan angin lalu. Tak terdengar… Dan layu…

Sahabatku, kehilangan orang yang kita cintai begitu teramat berat ,maka pilihannya hanya satu keikhlasan atau menerima ketetapan Allah akan membuat hati kita menjadi kuat dan sabar. Kehilangan atau ketiadaan orang yang kita cintai dapat terjadi tiba-tiba, tanpa pernah kita sangka dan kita duga. Jadikan, hidup ini selalu berserah dan ikhlas apapun yang Allah telah tetapkan untuk hidup kita. Bahkan kita juga harus memiliki keyakinan apapun dimuka bumi ini tidak ada yang abadi. Semua yang bernyawa pasti akan mati. “Kullu nafsin dzaiqatul maut.” Semua yang bernyawa pasti akan mati. (QS. al-Ankabut:57). Al-Fatihah.