Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata, Kusimpan kasih-Mu dalam dada. Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,Segera saja bagai duri bakarlah aku. Meskipun aku diam tenang bagai ikan, Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan Kau yang telah menutup rapat bibirku, Tariklah misaiku ke dekat-Mu. Apakah maksud-Mu? Mana kutahu? jadikan aku peneroka jiwa yang alpha.
Saturday, January 1, 2011
Puisi Buat Adik kecil
Hai adik kecilku…
ribuan nafas tlah kau dengungkan dari rahim ibu…
Apa yang kau rasa?
Hidup, lalu…
arungi lautan serasa damai?
Lembar biduk perahumu pun
tlah kau tuju ke sana
Pilihmukah?
menyesalkah?
Atau rasa bahagia?
Terkadang petir guncang perahumu
Apa yang kau lakukan?
Sekedar menangis?
Cengeng meronta cari ayah-ibu?
Lalu berlindung di ketiak ibu?
Kadang angin siklon terpa jalanmu…
Apa usahamu?
Berdiri di baris terbelakang,
biarkan serdadumu mati hanya bela kamu?
Atau sekedar menunggu,
terombang ambing
lalu tunggu sekoci datang?
Lalu saat kau tak temukan pulau tuk mendarat
pupuskah harapan?
Atau tunggu si awak ahli matematikamu hitung astronomis perahu?
Dan biarkan si ahli geografis berbicara?
Kelak ketika kau sampai tujuan
daratan hijau,
tanah beralaskan emas kau dapat
Akankah kau kembali?
mengenang dongeng ayah ibu yang lama menunggu?
Bermain bola bekel bersama kakakmu?
Atau menengok pekuburan yang terlupa?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment