Thursday, December 30, 2010

Membangunkan cinta, Jangan Jatuh Cinta.


Kata cinta ternyata mengalami dualisme tergantung kepada nuansa hati ketika kata cinta itu terucap. Mari kita semak beberapa kalimat yang berkaitan dengan kata cinta di bawah ini. (Ruang lingkup bahasan cintanya dibatasi antara manusia -sepasang kekasih-red.-, bukan bahasan cinta yang hakiki pada Sang Khaliq).

Ketika orang sedang jatuh cinta, maka kalimat yang bertebaran biasanya seperti ini :
“Cinta itu sejuta rasanya”, “Cinta membuat hidup lebih berwarna”, “Cintalah yang membuatku tetap bertahan”, “Ketika cinta sudah melekat, gula jawa rasa coklat”, dan sejuta kata lainnya yang bisa dirangkai dan diucapkan berkaitan dengan indahnya cinta.

Ketika orang sengsara karena cinta maka bisa saja kalimatnya seperti ini:
“Cinta itu telah membunuhku”, “Cinta itu ternyata menyakitkan”, “Cinta itu meredupkan semangat hidupku”, dan sejenisnya.

Tanpa bermaksud mendefinisikan erti cinta (kalau mahu tahu definisi cinta buka saja kamus bahasa Malaysia-red.), mungkin kerana kata “Jatuh Cinta” itu sendiri mempunyai makna ganda, maka orang mengalami dua rasa.

Yang pertama
, jatuh cinta yang membuat rasa berbunga-bunga seolah-olah dunia milik berdua, sementara yang lainnya halimunan

Yang kedua
, orang yang jatuh kerana cinta dan membuat hidupnya menjadi sengsara serta tak sedikit yang bunuh diri mengatas namakan cinta.

Mungkin harus dimunculkan idea baru untuk mengimbangkan kata “Jatuh Cinta”, iaitu kata “Bangun Cinta”. Kata bangun cinta diharapkan orang akan merasakan kebangkitan ketika merasakan cinta dan tidak pernah patah hati (terjatuh) ketika cinta harus di akhiri.

Marilah kita bangun cinta dengan landasan ikhlas menerima segala kekurangan dan kelebihan dari pasangan kita. Mari saling berbagi dalam cinta, bukan saling menuntut.

No comments: